Rabu, 05 Mei 2010

Asas-Asas Penelitian Behavioral



Fred N. Kerlinger
ILMU PENGETAHUAN DAN PIKIRAN SEHAT
Bagaimana persamaan dan perbedaan antara ilmu dan dengan pikiran sehat (common sense)? Dari suatu titik pandang, ilmu dan pikiran sehat adalah serupa. Menurut pandangan ini ilmu merupakan perpanjangan pikiran sehat yang sistematis dan terkendali, namun pikiran sehat itu sering pula tidak baik dijadikan panutan dalam menilai pengetahuan.
Empat metode pengetahuan diantaranya :
1. Kegigihan/keuletan (tenacity)D
Dengan cara ini kita dapat memegang teguh kebenaran, yakni kebenaran yang kita kenall sebagai hal yang benar karena kita memegangnya teguh-teguh.
2. Otoritas/kewenangan
Merupakan cara yang ditempuh dalam keyakinan yang telah mapan.
3. A priori (metode intuisi)
Melalui pergaulan dan komunikasi bebas orang dapat mencapai kebenaran, karena ia memiliki kecenderungan alami ke arah kebenaran.
4. Ilmu pengetahuan


TUJUAN ILMU, PENJELASAN ILMIAH DAN TEORI
Tujuan dasar ilmu adalah teori. Tujuan ilmu adalah menjelaskan kejadian-kejadian alami. Tujuan-tujuan lain ilmu pengetahuan yang telah dinyatakan ialah penjelasan, pemahaman, prediksi, dan control/pengendalian. Suatu teori adalah seperangkat konstruk (konsep), batasan, dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomen dengna merinci hubungan-hubungan antar variable, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksikan gejala itu.
Penelitian ilmiah adalah penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis, tentang fenomen-fenomen alami, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungna yang dikira terdapat antara fenomen-fenomen itu.


MASALAH DAN HIPOTESIS

Jika kita akan memecahkan suatu masalah, kita harus secara umum mengetahui apa masalahnya. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar pemecahannya terletak pada pengetahuan kita tentang hal-hal yang sedang kita coba mengerjakannya. Bagaimana pernyataan masalah yang baik? Meskipun masalah penelitian itu beraneka macam, dan tidak ada cara tunggal pun yang “benar” untuk menyatakan suatu masalah, cirri-ciri tertentu dari masalah dan pernyataan suatu masalah, dapat dipelajari dan digunakan sehingga mengasilkan manfaat yang menguntungkan.
Suatu masalah yang baik ditandai dengan sebuah kalimat tanya atau pernyataan yang menanyakan : hubungan apakah yang terdapat antara dua variable atau lebih? Jawabannya adalah yang dicari dalam penelitian.

VARIABEL
Variable adalah symbol/lambang dimana dilekatkan suatu bilangan atau nilai. Atau variable dapat dikatakan sebagai sesuatu yang bervariasi. Variable dapat dikelompokan menjadi :
1. Variable bebas (independen) dan variable terikat (dependen)
Variable bebas : sesuatu yang menyebabkan munculnya variable terikat. Atau dalam penelitian adalah variable yang dimanipulasikan oleh pembuat eksperimen.
Variable terikat : variable yang diduga sebagai akibat
2. Variable aktif dan variable atribut

3. Variable kontinu dan variable kategori

KRITERIA MASALAH DAN PERNYATAAN MASALAH
Ada tiga criteria untuk menentukan permasalahan yang baik dan pernyataan masalah yang baik. 
1. Masalah itu harus mengungkapkan suatu hubungan antara dua variable atau lebih.
2. Harus dinyatakan secara jelas dan tidak ambigu dalam bentuk pertanyaan.
3. Masalah dan pernyataan masalah harus dirumuskan dengan cara tertentu yang menyiratkan adanya kemungkinan pengujian empiris.
Suatu masalah yang tidak memuat implikasi pengujian atau hubungan-hubungan yang dinyatakannya, bukanlah masalah ilmiah. Ini tidak hanya berarti adanya pernyataan tentang suatu hubungan actual, melainkan juga tentang adanya kemungkinan pengukuran variable-variabel hubungan itu dengan sesuatu cara tertentu.

HIPOTESIS
Hipotesis adalah pernyataan dugaan (conjectural) tentang hubungan antara dua variable atau lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan, dan menghubungkan secara umum maupun khusus variable yang satu dengan variable yang lain. Syarat hipotesis yang baik :
1. Merupakan pernyataan tentang relasi antara variable-variabel.
2. Mengandung impilasi-implikasi yang jelas untuk pengujian hubungan-hubungan yang dinyatakan itu.
Cukup jelas bahwa hipotesis adalah alat yang penting dan mutlak perlu dalam penelitian ilmiah. Ada tiga alasan utama yang menopang pandangan ini.
a. Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori.
b. Hipotesis dapat diuji dan ditunjukan kemungkinan betul dan salahnya.
c. Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat “keluar” dari dirinya sendiri.
Yang sama penting dengan hipotesis ialah masalah dibalik hipotesis itu. Seperti yang diutarakan oleh Dewey bahwa penelitian biasanya bermula dari suatu masalah. Kita harus tahu apa yang ingin kita ketahui.
(Diambil dari bukunya Fred. N. Kerlinger. The Foundation of Behavioral Research)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar