Rawat Inap BPJS di Hermina Pasteur

Assalamualaikum..
Halo selamat siang. Ga terasa udah lama lama banget ga baru bisa posting blog lagi. Berhubung kemarenan lupa email & paswordnya huhu

Baiklah, berhubung cerita terputus ketika aku masih hamil berapa minggu ya itu postingan terakhirku. Jadi sekarang anaku sudah besar, sudah 20 bulan. Cantik seperti ibu nya hehe

Jadi kali ini aku akan cerita tentang pengalaman anaku dirawat karena sakit diare. Udah lama banget sebenernya, sekitar bulan September – Oktober 2017. Awalnya suatu hari anaku tiba tiba muntah sekitar jam 2 – 4 pagi. Tiap minum ASI muntah, begitu seterusnya. Sehingga aku dan suami memutuskan ke dokter anak jam 7 pagi. 

Setibanya disana, dokter bilang bahwa biasanya setelah muntah pasti si anak akan mengalami mencret-mencret. Dan bener aja siangnya anaku mencret, awalnya mencret biasa aja tapi hari ketiga mencretnya udah bener-bener pup cair. Akhirnya hari kelima kita balik lagi lagi ke dokter karena durasi pup udah hampir setengah jam sekali. Dan si anak gamau makan, Cuma minum aja. Mata udah sayu pula. Sedihnya suamiku juga ketularan mencret, jadi aku ke dokter di antar sama kaka ipar.

Oia aku berobat ke dokter anak Prof. Kusnandi Rusmil (Specialis Tumbuh Kembang) tapi buka praktek juga di kliniknya yang merangkap rumah di depan PVJ, lupa deh jalan nya jalan apa. Ntar kapan-kapan aku review deh dokter ini.

Back ke cerita, sesampainya aku di klinik, aku papasan sama dr. Vira (Specialis Gizi Anak, anaknya Prof Kusnandi). Dan kata petugasnya dokter sudah pulang (huhuhu yaiyalah orang barusan papasan di depan). Kita kemaleman nyampenya karena kejebak macet dan hujan.

Si teteh petugas itu bilang kalau baiknya langsung ke RS aja karena anaku kelihatannya udah dehidrasi. Akhirnya dari klinik itu kita langsung cus naek angkot ke RS Advent yang terdekat. Sesampainya disana kita langsung ke IGD, ditanya ini itu termasuk ditanya pasien BPJS atau bukan. Inilah ya pertama kali akhirnya BPJS bisa dipake. Aku bilang pake BJPS aja. Setelah anaku dipriksa dan disuruh ngurusin admintrasi ini itu, petugas IGD bilang kalau kamar untuk kelas BPJS udah penuh dan kita ditawarkan untuk naek kelas atau mau rujuk ke rumah sakit lain. Karena aku ga ada cadangan uang, dan mau mencoba pake BPJS akhirnya kita minta dirujuk ke rumah sakit lain. Dan kita dirujuk ke RS Hermina Pasteur. 

Karena takut macet kalau naik taxy atau angkot akhirnya aku dan anaku naik ojek. Sambil kebasahan karena lagi gerimis. Bayangin gimana sedihnya aku waktu itu bawa anak dalam keadaan diare ke RS dengan ngojek. Si abang ngojek tiba tiba tanya anaku sakit apa, aku jawab sambil mewek. Berasa orang paling sedih sedunia deh saat itu.
Anyway busway sampailah di RS Hermina, kita bilang udah dapet rujukan dari Advent untuk dibawa kesini. Tapi sampai sana kita ga langsung masuk IGD malah harus disuruh tunggu dulu mungkin sekitar 30 menitan. IGD Hermina Pasteur menurutku ga seluas IGD di Advent ya. Setelah mengurus administrasi (kasih surat rujukan dari advent, fotokopi BPJS, KK, KTP) akhirnya kita dapat ruangan juga.

Kita dapat kelas III dengan isi 3 kamar tidur, 1 kamar mandi bersama, 1 tv, 1 lemari bersama. Ruangan bersih dan nyaman. Cuman memang agak sempit antara ranjang 1 dengan ranjang lainnya. Overall pelayanan rawat inap BPJS di RS Hermina Pasteur cukup memuaskan. Makanan oke, suster oke, dokter baik, kamar bersih.
Oia setelah keluar dari rumah sakit, kita dapet jatah untuk sekali konsul gratis dengan dokter yang meriksa anak kita. Inilah pengalaman pertama anak dirawat dengan BPJS. Untuk kasus gawat darurat kaya anaku, bisa langsung ke IGD tanpa rujukan dari faskes 1. 

Anaku dirawat 3 hari 2 malam. Pokoknya kalau mau pakai BPJS jangan lupa siapkan adminstrasi kaya fotokopi kartu BPJS, fotokopi KK, fotokopi KTP, dan rujukan dari faskes (kalau ada). 

Pertama kali ke RS Hermina juga, kayaknya rekomendasi kalau ada apa apa kesini lagi. Karena selama ini selalu ke Advent.