Selasa, 26 Januari 2010

Bandung I'm coming

            Rencana balik ke bandung tanggal 29 kayaknya ga jadi deh. Tiba-tiba temen ngajak ketemuan buat ngobrolin PPL. Hah...takutnya kalo udah ngomongin PPL. Secara tempat PPL gue kayaknya nyeremin. SMK Negeri 1 Cimahi. Udah browsing2 tuh skul kayaknya hitech bgt. Anak2nya udah pada bisa bikin robot ama laptop huhu..ntar kita mu ngajarin apa sama mereka? Yang ada malah kita yang d kacangin ga bisa ngapa2ain :(
             Nah maka dari itu sebelom kita masuk ke tmpt PPL kita kudu merapat dulu ngomongin rencana. Mana katanya tuh skul jauh banget lagi. 3 kali naek angkot bo! Gila apa! Gtau ongkos kesana berapa pula apalagi kalo naek ojek bisa dobel berlipat ganda tuh ongkosnya. Gimana nih? Ga mungkin kan ngandelin ojek pribadi terus? Harus nganter jemput pagi sore selama 3 bulan! Udah jauh..skulnya nyeremin lagi..belum siap..bingung...ah kenapa sih! Huuu...bener2 ga siap! Mental, tenaga, pikiran, duit, baju, fisik.
             Rencana mateng buat balik ke bandung tanggal 29 pun buyar sudah. Harus di percepat sehari. Sebenernya gpp juga sih orang cuma dipajuin sehari doang tapi ya itu rencana buat lama d rmh harus terpotong buat balik ke bandung. Bertemu dengan kesibukan kuliah lagi, kepenatan bandung lagi. Bandung i'm coming...

Minggu, 24 Januari 2010

Diskusi Metode Penelitian



  1. Menurut hasil bacaan anda apa yang dimaksud dengan sample dan populasi? Jawab : Populasi menurut Sugiyono(2002 : 57) memberikan pengertian bahwa ”populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Nazir (1983 : 327) mengatakan bahwa populasi adalah berkenaan dengan data, bukan orang atau bendanya. Nawawi (1985 : 141) menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung atau pengukuran kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristik tertentumengenai sekumpulan objek yang lengkap. Riduwan (2002 : 3) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Kesimpulan bahwa populasi adalah objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Sampel menurut Arikunto (1998 : 117)mengatakan sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sugiyono (1997 : 57) memberikan pengertian bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Kesimpulan sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.


  2. Apa perbedaan antara populasi terbatas dan populasi tidak terbatas? Berikan contoh pada masing-masingnya? Jawab : Populasi terbatas adalah mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Contoh : Jumlah guru SD di kota Surabaya 5000 orang. Jumlah 200 siswa yang mendapat bapak asuh di Batam. Jumlah 59 siswa SMU menjadi anggota Paskibra Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-59 tahun 2004 di Jakarta. Populasi tak terbatas adalah sumber datanya tidak dapat ditentukan batasan-batasannya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah. Contoh :Pencarian mencari logam mulia, disuatu daerah ada beberapa warga mendulang emas diruangan bawah tanah sebagai mata pencahariannya, kemudian mereka mengambil logam yang mengandung emas sampai tak terhingga kali pengambilan, maka setiap kali pengambilan batu akan mendapatkan logam yang mengandung emas yang tak terhingga banyaknya atau ukurannya.Suatu percobaan seorang bandar akan melemparkan sepasang dadu samapai tak terhingga kali lemparan, maka setiap kali mencatat sepasang bilangan yang muncul akan mendapatkan sepasang nilai yang tak terhingga pula. Meneliti berapa liter pasang surut air laut pada bulan purnama dan lain sebagainya.

Menunggu Tgl 29


          Ah masih empat hari lagi ci gw balik ke bandung. Pengennya sih buru-buru balik ke sana tapi belom ada duit eung. So jadilah menunggu saja sampe tanggal itu tiba. Bukan berarti pas tanggal segitu juga udah punya duit tapi ya seenggaknya nunggu bulan februari kan ga terlalu lama. Lagian kalo sekarang2 balik ke bandung huuhhh...ngeluarin duit buat di sananya kan sayang. Mana lagi cekak lagi. Pake duit tabungan kan sayang. Pengennya kepake buat hal-hal yang urgent aja.
          Sekarang nih tanggal 25 katanya pengumuman ppl gw keluar. Udah belum ya? Secara gw lagi d rmh ga d kmpus. Moga2 aja ada tmen yang mau liatan tmpt ppl gw. Rencananya sih klo pengumuman ppl gw beneran klwr sekarang ya berarti gw balik ka bandungnya besok rabu. Takut ada apa2 di kampus. Huhh...bakal di kasih duit  penuh ga ya kalo balik hari rabu?
          Untungnya nih d rmh juga ga terlalu bete kaya pulang kemaren2. Yah secara gw sekarang bw laptop plus ci mobi. Lumayanlah penghilang kebetean dengan OL tiap waktu :P meskipun pas bawa ni laptop bkin pundak gw sakit gila. Berat booo! Bayangkan bawa laptop dari bandung...?? Tapi sambil duduk di bus bawanya hehe...Jadilah ci loli ini nemenin gw bwt bk fb, blogging, chatting, browsing, yang ing2 aja lah...
         Sudah ah.... :)

Sabtu, 23 Januari 2010

HASIL SESI TANYA JAWAB DISKUSI SOSIOLOGI ANTROPOLOGI 11 Maret 2008

  1. Bagaimana cara mengintegrasikan kebudayaan lama dengan kebudayaan baru?
    Jawab :
    Kebudayaan lama dengan kebudayaan baru adalah sesuatu hal yang berbeda. Kebudayaan baru dipengaruhi oleh kemajuan zaman, namun sekarang kita melihat bahwa kebudayaan cenderung berputar artinya sesuatu yang baru di masa sekarang mungkin akan menjadi sesuatu yang usang di masa depan. Begitupun dengan hal-hal yang dianggap kuno di zaman dulu tapi disukai oleh masyarakat zaman sekarang.
    Baik kebudayaan lama maupun yang baru, kedua-duanya memiliki peranan yang penting dalam membentuk pola kehidupan manusia. Kita boleh bangga karena kita sekarang hidup di zaman yang serba canggih, serba mudah di dapat, namun sebagai bangsa yang berjiwa besar sudah sepatutnya kita tetap memelihara kebudayaan kita yang menjadi ciri khas negara kita.
  2. Apa perbedaan antara pranata dengan norma. Dan mohon penjelasan mengenai pernyataan dalam buku halaman 81!
    Jawab :
    Pranata adalah tingkat sosial yang berada dalam masyarakat. Untuk mengatur pranata tersebut maka diperlukan sebuah aturan yang dapat menjaga keutuhan pranata itu. Aturan itu disebut sebagai Norma. Semua anggota masyarakat harus patuh terhadap norma/aturan tersebut. Dan jelas bahwa pranata dan norma saling berhubungan karena di setiap kelompok masyarakat pasti memiliki aturan-aturan yang harus dijalankan oleh anggotanya.
    Pernyataan pada halaman 81 yang menyatakan “dalam suatu masyarakat yang sederhana, dimana jumlah pranata yang ada dalam kehidupan masih sangat kecil, dan dimana jumlah norma dan pranata juga kecil, pengetahuan mengenai semua norma yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan masih dapat dikuasai oleh satu orang ahli adat saja”.
    Kalimat diatas menjelaskan bahwa apabila dalam suatu masyarakat yang masih sangat sederhana, dimana tingkat sosial tidak terlalu mencolok maka aturan yang berlaku pun tidak terlalu banyak dan umumnya kehidupan yang sederhana tersebut masih dapat dipimpin oleh orang yang diberi kepercayaan oleh tiap anggota masyarakat untuk memimpin daerah.
  3. Seberapa besar pengaruh adat istiadat, norma dan hukum!
    Jawab :
    Karena kita hidup di daerah yang berbudaya dan hidup di negara bagian timur yang identik dengan kepatuhan dalam memegang kebudayaan, maka kita tidak dapat dipisahkan dari adat-istiadat dan norma. Dalam menjalankan adat-istiadat kita harus mengacu pada norma-norma yang berlaku yang merupakan warisan atau ciri khas kita.
    Untuk masalah hukum karena negara kita adalah negara demokratis maka keberadaan hukum dianggap sangat penting dalam mengelola hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya. Hukum juga yang akan mengatur kehidupan bermasyarakat dalam suatu negara. Apabila hukum dapat dijalankan, maka kehidupan yang aman akan tercipta.
  4. Apa kelemahan hukum sehingga banyak masyarakat yang melanggarnya? Hukum seperti apa yang baik?
    Jawab :
    Salah satu alasan yang mengakibatkan hukum banyak dilanggar oleh masyarakat diantaranya adalah masih minimnya pendidikan yang diperoleh oleh masyarakat tersebut. Mereka umumnya masih tidak mau “diikat” oleh aturan-aturan yang berlaku. Padahal hukum/aturan dibuat untuk kebaikan mereka juga. Bandingkan dengan orang yang sudah paham akan pentingnya hukum bagi hidup mereka, tidak perlu dipaksapun mereka akan melaksanakan aturan tersebut.
    Hukum yang baik adalah hukum yang bisa memberikan keadilan yang seadil-adilnya pada masyarakat. Karena hukum tidak mengenal status sosial seseorang. Hormati hukum dan hukum pun akan hormat kepada kita.
  5. Hakekat kebudayaan dalam masyarakat itu seperti apa?
    Jawab :
    Secara sederhana kebudayaan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang indah, yang unik, yang mempunyai nilai estetika. Kita berdandan itupun merupakan salah satu budaya kita sebagai wanita. Banyak hal yang tidak kita sadari yang merupakan aktivitas budaya dalam lingkup yang masih sederhana. Sedangkan budaya yang lebih luas mencakup tiga aspek yakni gagasan, aktivitas, dan wujud.

23..tanggal itu..

Ngga tau knp nih format blog aku koq masih tanggal 23 sih? Padahal kan sekarang udah hari minggu tanggal 24. Ga tau kenapa tuh. Tapi ya mumpung formatnya masih tanggal 23 dan 23 tuh baru sehari kemren jadi ya gpp deh. Sekalian saya mau curhat nih ceritanyah. Well pada dasarnya tanggal 23 tuh sebenernya buat saya gada something special apapun. Ya sama kayak tanggal2 laennya. Tapi tanggal itu berubah semenjak tanggal 23 Agustus 2008. Ada apa sama tangga itu? Yaitulah awal mula asal muasalnya tiap tanggal 23..kita..aku dan dia..saya dan dirinya..gw sama cwo gw celebrate this date. Di tanggal itu (230808) seseorang minta saya buat jadi seseorang yang special. Hmmm...singkat banget deh ketemuan sama kenalannya tapi itu semua bukan berarti singkat juga jalan ceritnya. Panjang dan berliku deh.
Kita berpikiran kalo tanggal keramat itu jadi moment spesial buat kita. Makanya ga heran kalo tiap tanggal 23 my beloved selalu sms ngucapin makasih udah tetep jadi yang spesial dari tanggl 23 ke 23 bulan laennya. Tanggal 23 Januari itu dia sms dong tapi sayang udah aku delet smsnya jd ga bisa d posting di sini hehehe...intinya ungkapan sayang dia dan berharap moga2 tanggal 23 selanjutnya kita bisa bareng. Bukan hanya dalam hitungan bulan aja tapi tahun...moga saja!

Acakacakan nih

Haduh lagi nyoba ngutak ngatik blog lagi, eh malah jadinya acak-acakan gini. Halah pusiang deh bacanya. Tapi gpp lah namanya juga lagi nyobain, dikit-dikit ntar juga jadi. Berkhayal sih penen punya blog kaya orang-orang itu. Yang blognya keren, bagus, banyak pengunjungnya. Huff...pengennya kayak gitu. Tapi untuk saat ini yawdalah gini lagi aja buat sementara. Bismillah lagi. Ngacak-ngacak lagi biar jago :)

Nemu Kata-Kata Bijak

Tulisan ini bukan asli hasil dari apa yang saya pikirkan. Saya Cuma nemu aja di blog orang trus pas di baca-baca bijak juga nih untaian kata-katanya. Hmmm…okelah buat d renungkan! Nih ada 28 kalimat yang katanya penuh petuah bijak.
  1. Anger is a condition in which the tongue works faster than the mind (Kemarahan adalah suatu kondisi dimana lidah bekerja lebih cepat daripada pikiran).
  2. You can’t change the past, but you can ruin the present by worrying over the future (Anda tidak dapat mengubah masa lampau, tapi anda dapat merusakkan masa kini dengan merisaukan masa depan).
  3. God always gives His best to those who leave the choice with Him (Allah selalu memberikan yang terbaik kepada mereka yang menyerahkan pilihan itu kepadaNya).
  4. All people smile in the same language (Semua orang tersenyum didalam bahasa yang sama).
  5. A hug is a great gift ..One size fits all. It can be given for any occasion and it’s easy to exchange (Pelukan itu adalah pemberian yang besar. Satu ukuran saja tapi cocok untuk semua . Itu dapat diberikan pada setiap masa dan mudah untuk dipertukarkan).
  6. Everyone needs to be loved…especially when they do not deserve it (Setiap orang perlu untuk dikasihi…teristim ewa sekali apabila mereka tidak layak untuk menerimanya).
  7. The real measure of a man’s wealth is what he has invested in eternity (Ukuran yang sesungguhnya dari kekayaan seseorang adalah kalau dia sudah engadakan investasi bagi masa kekekalan diakhirat).
  8. Laughter is God’s sunshine (Tertawa itu adalah merupakan sinar suryanya Tuhan).
  9. Everyone has beauty but not everyone sees it (Setiap orang mempunyai keindahan tapi tidak setiap orang melihatnya).
  10. It’s important for parents to live the same things they teach (Adalah penting bagi orang tua untuk menghidupkan hal-hal yang sama dengan apa yang mereka ajarkan).
  11. Thank God for what you have, TRUST GOD for what you need (Berterima kasihlah kepada Allah untuk apa yang anda dapat .PASRAHKANLAH KEPADA Allah untuk apa yang anda perlukan).
  12. If you fill your heart with regrets of y ester day and the worries of tomorrow, you have no today to be thankful for (Kalau anda memenuhi hati anda dengan penyesalan hari kemarin dan kekuatiran hari esok, maka anda tidak mempunyai hari ini untuk disyukuri).
  13. Happy memories never wear out….re-live them as often as you want (Kenangan bahagia tidak pernah lapuk..hidupkanlah itu kembali sesering yang anda kehendaki).
  14. Home is the place where we grumble the most, but are often treated the best (Rumah itu adalah tempat dimana kita paling banyak mengomel, tapi seringkali diperlakukan secara paling baik).
  15. The choice you make today will usually affect tomorrow (Pilihan yang anda buat hari ini biasanya mempengaruhi hari esok anda).
  16. Take time to laugh, for it is the music of the soul (Ambillah kesempatan untuk tertawa, karena itu adalah musik dari jiwa).
  17. If anyone speaks badly of you, live so none will believe it (Kalau seseorang membicarakan keburukan anda, hiduplah demikian rupa sehingga tidak ada seorang pun mempercayainya)
  18. Patience is the ability to idle your motor when you feel like stripping your gears. (Kesabaran adalah kesanggupan untuk menetralkan versneling mobil anda pada saat anda merasa ingin untuk merombak versneling itu).
  19. Love is strengthened by working through conflicts together. (Cinta itu diteguhkan dengan jalan melalui pertikaian bersama-sama).
  20. The best thing parents can do for their children is to love each other. (Hal yang terbaik yang dapat dilakukan orang tua bagi anak-anak mereka adalah saling mengasihi satu sama lain).
  21. Harsh words break no bones but they do break hearts. (Kata-kata yang kasar tidak dapat meremukkan tulang tapi itu dapat meremukkan hati).
  22. To get out of a difficulty, one usually must go through it. (Untuk keluar dari kesulitan, seseorang biasanya harus berjalan menembusnya).
  23. We take for granted the things that we should be giving thanks for. (Kita selalu menganggap sudah selayaknya hal-hal yang seharusnya kita bersyukur untuk itu).
  24. Love is the only thing that can be divided without being diminished. (Cinta Kasih adalah satu-satunya hal yang dapat kita bagikan tanpa menjadikannya berkurang).
  25. Happiness is enhanced by others but does not depend upon others. (Kebahagiaan itu ditingkat oleh orang-orang lain tapi tidak bergantung pada orang-orang lain)
  26. You are richer today if you have laughed, given or forgiven. (Anda menjadi lebih kaya hari ini kalau anda sudah tertawa, sudah memberikan sesuatu ataupun mengampuni seseorang).
  27. For every minute you are angry with someone, you lose 60 seconds ofhappiness that you can never get back. (Untuk setiap menit yang anda marah kepada seseorang, anda kehilangan 60 detik kebahagiaan yang anda tidak dapat peroleh kembali).
  28. Do what you can, for who you can, with what you have, and where you are. (Perbuatlah apa yang anda dapat, kepada siapa pun yang anda boleh lakukan, dengan apa yang ada pada anda ,dan dimanapun anda berada)

Etika Profesi Guru TIK

  1. Sosok guru professional dikaitkan dengan pengembangan standar proses pembelajaran yang tertera pada PP no.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
    Seperti yang telah disebutkan dalam PP no.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang dimaksud standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
    Untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan, maka harus adanya kualitas pembelajaran sehingga mengahasilkan output yang diinginkan. Kualitas pembelajaran itu dapat dilaksanakan dengan suasana yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang lingkup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik, dan yang terlebih penting dalam proses pembelajaran adalah memberikan keteladanan.
    Guru harus bisa menumbuhkan semangat pada anak didiknya sehingga menimbulkan proses pembelajaran berkualitas yang telah disebutkan diatas. Bagaimana guru harus merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil pembelajaran yang disesuaikan dengan standar yang dikeluarkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Oleh karena itu wajib bagi seorang guru untuk memiliki empat standar kompetensi yang disebutkan pada PP no.74 tahun 2008 tentang Guru. Karena empat kompetensi itu telah mencakup semua sikap, keterampilan yang harus dimiliki oleh guru dalam menjalankan profesinya.
  2. Analisis tentang profil guru di masa yang akan datang dihubungkan dengan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi :
    Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi pedagogic dimana salah satu sub bab dari kompetensi pedagogic adalah pemanfaatan teknologi pembelajaran (PP No.74 Tahun 2008). Sub bab itu menyatakan secara tidak langsung bahwa seorang guru haruslah menguasi media/sumber yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dari hal yang bersifat sederhana sampai yang bersifat canggih. Apalagi di zaman yang sudah berbasis teknologi seperti sekarang ini sehingga menyebabkan segala bentuk informasi terbaru akan muncul dan harus siap kita serap.
    Seorang guru tentunya harus siap untuk menguasai hal-hal yang baru khususnya yang berkaitan dengan teknologi sebagai salah satu upaya untuk mempermudah proses pembelajaran. Contohnya seorang guru harus bisa menguasai computer sebagai media maupun sumber belajar bagi siswa.
    Namun memang itu bukanlah suatu hal mudah untuk memperkenalkan sesuatu hal yang baru kepada guru. Guru pada saat ini masih didominasi oleh orang-orang tua yang kurang begitu paham mengenai perkembangan teknologi dan informasi. Sehingga menyebabkan terlambatnya informasi yang diterima siswa, meskipun pada kenyataannya sekarang murid sudah banyak yang lebih pintar dalam hal penguasaan teknologi.
    Untuk mengatasi hal tersebut sekarang banyak dilakukan pelatihan-pelatihan dasar pengenalan teknologi khususnya computer kepada guru-guru. Hal itu dimaksudkan agar ketidaktahuan guru mengenai teknologi dapat diminimalisir jumlahnya. Namun tentunya itu tidak hanya akan berhasil jika dilakukan hanya sekali saja. Perlu adanya keberlanjutan dari setiap pelatihan-pelatihan yang telah diberikan.
  3. Etika profesi TIK dikaitkan dengan profesi sebagai calon guru :
    Berbicara mengenai etika, profesi apapun yang digeluti oleh seorang profesional pasti memiliki batasan/aturan/norma yang harus dipatuhi oleh setiap pelaku profesi. Jika dikaitkan dengan etika profesi TIK maka etika profesi TIK adalah aturan-aturan yang dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan suatu kelompok professional untuk menjaga martabat serta kerhormatan profesi.
    Dalam bidang TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) diharapkan mengetahui etika dalam melakukan setiap pekerjaan. Etika profesi berhubungan dengan memahami dan menghormati budaya kerja yang ada, memahami profesi dan jabatan, memahami peraturan perusahaan, dan memahami hukum. Salah satu etika profesi yang juga harus mereka pahami adalah kode etik dalam bidang TIK dimana mereka harus mampu memilah sebuah program ataupun software yang akan mereka pergunakan apakah legal atau illegal.
    Begitu juga dengan etika profesi guru. Yang merupakan norma atau azas yang diterima oleh profesi guru sebagai landasan tingkah laku sehari-hari dimasyarakat maupun di tempat kerja. Etika ini yang ekemudian biasa disebut sesbagai kode etik yang dikeluarkan oleh Organisasi Profesi Guru (dalam PP No.74 Tahun 2008 tentang guru Organisasai Profesi Guru merupakan perkumpulan yang berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru untuk mengembangkan profesionalitas guru).
    Sebagai seorang calon guru TIK kita harus menyatukan etika profesi TIK dan etika sebagai guru. Bagaimana kita membatasi hal-hal yang perlu dan tidak perlu dilakukan oleh seorang guru TIK. Memperkenalkan teknologi kepada murid bukanlah suatu perkara yang mudah karena teknologi memiliki manfaat dan resikonya. Jika kita tidak memperhatikan aturan-aturannya maka akan timbul konflik.
  4. Artikel (hasil penelitian) tentang kompetensi guru :
    Judul : Kajian Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Mutu
    Pendidikan
    Penulis : Prof. Dr. Yusufhadi Miarso



    KAJIAN KOMPETENSI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU
    PENDIDIKAN
    (Prof. Dr. Yusufhadi Miarso)

    Peranan guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan formal. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka pembangunan pendidikan. Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan oleh karena itu perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
    Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat tertentu, salah satu di antaranya adalah kompetensi. Tujuan umum dilakukannya pengkajian ini adalah memberikan masukan kebijakan kepada para pengambil keputusan kebijakan (decision makers) dan pengelola satuan pendidikan mengenai gambaran lapangan tentang penguasaan guru atas kompetensi pedagogik dan professional, serta kondisi yang mempengaruhi tercapai dan terlaksananya kompetensi tersebut.
    Masukan tersebut diharapkan dapat dipertimbangkan sebagai bahan untuk dikembangkan atau dimantapkan lebih lanjut. Kerangka berpikir yang digunakan adalah bahwa penjabaran kompetensi guru yang bertolak dari ketentuan perundangan yang ada (termasuk Keputusan Menteri Pendidikan Nasional yang relevan) perlu diperkaya dengan kajian konseptual dan empirik, mengingat bahwa mengenai mutu pendidikan merupakan kepedulian global. Kecuali itu dipegang prinsip bahwa kompetensi guru itu perlu dibuktikan dengan penerapannya di lapangan, sehingga pernyataan tentang telah atau belum dikuasainya kompetensi tertentu harus diuji dengan hasil pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran.
    Profesionalitas seorang guru tercermin dalam kegiatan pembelajaran yang dikelolanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya kegiatan pembelajaran masih bersifat konvensional, atau masih berpusat pada guru (teacher centered), kurang mendorong siswa mengembangkan potensi, dan cenderung lebih menekankan pada penyampaian materi pelajaran (subject matters oriented). Kegiatan pembelajaran ternyata tidak semuanya dilakukan secara konvensional, karena beberapa guru telah melakukan pembelajaran sesuai kaidah PAIKEM.
    Hal ini ditandai dengan adanya penerapan berbagai metode pembelajaran, pemanfaatan berbagai sumber belajar termasuk lingkungan, dan menekankan pada keaktifan siswa untuk belajar serta mengembangkan berbagai potensi. Guru yang melaksanakan pembelajaran seperti ini memiliki prinsip, bahwa dalam proses pembelajaran bukanlah hanya menyampaikan materi pelajaran, melainkan mendorong siswa untuk belajar mempelajari segala sesuatu sesuai dengan minat. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa para guru yang melaksanakan pembelajaran seperti ini merasa tidak takut menghadapi ujian nasional (UN), karena siswa merasa siap diuji oleh siapapun dan dengan cara apapun. Temuan lain berkenaan dengan tingkat efektivitas pembelajaran yang ternyata tidak terkait langsung dengan ketersediaan atau kelengkapan media pembelajaran.
    Sekolah yang telah memiliki sarana dan media yang lengkap, belum memanfaatkan secara efektif; dan pembelajaran yang dilaksanakan masih konvensional sehingga peralatan masih terbatas sebagai alat peraga. Sebaliknya, sekolah yang tidak didukung peralatan dan media pembelajaran yang memadai telah mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kaidah PAIKEM.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap sekolah telah berupaya untuk meningkatkan kompetensi guru; dengan inisiatif dari guru, kepala sekolah, komite sekolah, MGMP/KKG, pemerintah daerah dan pemerintah pusat serta lembaga swasta.
    Pertama, upaya oleh guru berupa melanjutkan tingkat pendidikan, mengikuti berbagai kegiatan MGMP/KKG, pelatihan, penataran, workshop, seminar, dan meningkatkan kinerja. Mayoritas guru SD telah memiliki kualifikasi pendidikan D2- PGSD, dan sebagian telah menyelesaikan S1. Sedangkan mayoritas guru SMP telah berpendidikan S1, dan sebagian telah menempuh S2. Kegiatan melanjutkan studi bagi guru SD ke jenjang D2-PGSD kebanyakan melalui beasiswa pemerintah, sedangkan bagi yang melanjutkan ke jenjang S1 kebanyakan dengan biaya sendiri. Hal yang cukup menggembirakan adalah adanya kemauan sebagian guru untuk selalu meningkatkan kinerja dalam membelajarkan anak didik.
    Kedua, upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam membina dan meningkatkan kompetensi guru, antara lain berupa:
    a) mengirim guru untuk mengikuti pelatihan, penataran, lokakarya, workshop, dan seminar;
    b) mengadakan sosialisasi hasil pelatihan dan berbagai kebijakan pemerintah dengan mendatangkan narasumber;
    c) mengadakan pelatihan komputer dan bahasa Inggris;
    d) mendorong guru untuk melanjutkan studi agar sesuai dengan tuntutan pemerintah;
    e) mengadakan studi banding ke sekolah lain yang dipandang lebih maju;
    f) mengirim guru untuk magang ke sekolah lain;
    g) melengkapi sarana dan berbagai media penunjang kegiatan pembelajaran;
    h) memberikan penghargan bagi guru yang berprestasi;
    i) meningkatkan kesejahteraan guru dengan memberikan tambahan pendapatan
    j) yang bersumber dari komite sekolah dan orangtua siswa;
    k) emberikan keteladanan, dorongan, dan menggugah hati nurani guru agar
    l) menyadari akan tugas dan tanggungjawab sebagai guru.

    Ketiga, upaya oleh masyarakat. Peran masyarakat yang terwadahi dalam komite sekolah maupun paguyuban kelas berupa penggalangan dana untuk membantu kelancaran proses pembelajaran; seperti pengadaan gedung, peralatan sekolah, dan dana untuk membiayai kegiatan sekolah; termasuk di dalamnya untuk kegiatan pelatihan guru, seminar, lokakarya, dan membantu guru yang melanjutkan studi. Upaya tersebut secara tidak langsung telah menunjukkan peran masyarakat dalam membantu peningkatan kompetensi guru.
    Keempat, peran MGMP dan KKG. Pada dasarnya, MGMP bagi guru SMP dan KKG bagi guru SD, merupakan wadah bagi guru untuk bekerjasama mengatasi berbagai kesulitan dan meningkatkan kompetensi. Namun realitas menunjukkan, bahwa MGMP dan KKG kurang berperan sebagaimana mestinya.
    Kelima, upaya peningkatan kompetensi guru dari pemerintah daerah dan pusat; antara lain berupa bantuan dana, beasiswa studi lanjut bagi guru, peralatan dan media pembelajaran, serta berbagai kegiatan pembinaan, pelatihan, penataran, dan workshop. Upaya pembinaan bagi guru dilakukan juga oleh kepala sekolah dan pengawas, di mana kepala sekolah lebih berperan daripada pengawas sekolah. Kegiatan pembinaan bagi guru yang dilakukan oleh lembaga swasta tampak lebih berhasil daripada yang dilakukan pemerintah. Hal ini karena pembinaan yang dilakukan lembaga swasta lebih efektif, yaitu bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan, akan tetapi sampai tingkat merubah kinerja guru.
    Pembinaan dan peningkatan kompetensi guru dilakukan melalui kegiatan pelatihan, yang dipandang lebih efektif apabila dilakukan atas prakarsa dan keinginan guru sendiri. Kondisi pelatihan semacam ini jarang terjadi, karena biasanya dilakukan atas prakarsa atasan (bottom-up). Dalam pelatihan atas prakarsa guru dilandasi kesadaran atas peran dan tanggungjawab serta dorongan untuk meningkatkan kinerja. Dengan demikian, faktor yang paling dominan dalam upaya peningkatan kompetensi guru adalah komitmen guru dan kepala sekolah. Upaya untuk memajukan pendidikan yang berasal dari pemerintah daerah maupun pusat, masyarakat, atau kepala sekolah; bila tidak didukung oleh komitmen seluruh guru akan kurang membawa hasil secara optimal.
    Faktor Pendukung dan Penghambat
    Ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat kompetensi guru, yaitu factor yang berasal dari dalam diri guru (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri guru (eksternal). Faktor internal meliputi:
    • tingkat pendidikan;
    • keikutsertaan dalam berbagai pelatihan dan kegiatan ilmiah;
    • masa kerja dan pengalaman kerja;
    • tingkat kesejahteraan; serta
    • kesadaran akan kewajiban dan panggilan hati nurani.

    Sedangkan faktor eksternal meliputi:
    • besar gaji dan tunjangan yang diterima;
    • ketersediaan sarana dan media pembelajaran;
    • kepemimpinan kepala sekolah;
    • kegiatan pembinaan yang dilakukan, dan
    • peranserta masyaraka
    Hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut saling terkait, meskipun peranannya bertingkat dalam arti ada yang merupakan factor utama dan ada yang sebagai faktor penunjang.
    Hasil wawancara menunjukkan bahwa tingkat kompetensi guru berkorelasi linier dengan besaran gaji dan kesejahteraan yang diterima. Sebaliknya, hasil observasi mengindikasikan bahwa guru dengan tunjangan kesejahteraan tinggi, ternyata tidak menunjukkan kinerja baik. Dan guru yang tidak mendapat tunjangan kesejahteraan, malahan banyak yang mampu menunjukkan kinerja baik. Para guru ini sebenarnya juga mengharapkan kenaikan gaji dan tunjangan kesejahteraan agar dapat bekerja lebih baik, namun kenyataan menunjukkan bahwa mereka dengan gaji yang terbataspun tidak surut aktivitasnya untuk bekerja secara optimal.
    Gaji dan tunjangan kesejahteraan yang cukup memang merupakan prasyarat agar dapat bekerja lebih maksimal, namun bukan merupakan faktor utama yang mempengaruhi tingkat kompetensi guru. Selain gaji, faktor eksternal yang sering dijadikan alasan guru tidak dapat melaksanakan pembelajaran dengan efektif adalah ketersediaan sarana dan media pembelajaran penunjang. Namun hasil pengkajian menunjukkan, bahwaketersediaan sarana dan media pembelajaran bukan merupakan jaminan bagi terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang efektif.
    Kepemimpinan dan peran kepala sekolah memiliki andil cukup besar dalam mendorong dan meningkatkan kompetensi guru. Hampir semua kepala sekolah telah menunjukkan rasa tanggungjawab untuk memajukan pendidikan, namun belum semuanya mampu membangkitkan semangat guru agar merasa terpanggil hati nuraninya untuk memiliki komitmen kuat. Hasil pengkajian menunjukkan, bahwa kepala sekolah di sekolah yang telah menerapkan PAIKEM mampu menggugah hati nurani guru untuk mencintai dan bertanggungjawab atas pekerjaannya. Kepala sekolah ini menunjukkan rasa tanggungjawab bersama, dan selalu memberikan keteladanan dalam melaksanakan tugas. Meskipun demikian, betapapun besarnya peran kepala sekolah, tingkat keberhasilannya tetap lebih ditentukan oleh faktorinternal guru itu sendiri.
    Hasil pengkajian menunjukkan, bahwa di antara faktor-faktor tersebut di atas, yang paling berperan dalam menentukan tingkat kompetensi guru adalah factor internal yaitu: tingkat pendidikan, masa kerja dan pengalaman kerja, keikutsertaan dalam berbagai pelatihan dan kegiatan ilmiah, tingkat kesejahteraan, kesadaran akan kewajiban dan panggilan hati nurani. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru telah dilakukan baik oleh pemerintah pusat melalui Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama, pemerintah daerah serta dari pihak masyarakat. Pembiayaan untuk berbagai kegiatan tersebut berasal dari APBN, APBD, bantuan teknis dari luar negeri serta dari swadaya masyarakat. Pengkajian menemukan keragaman dalam pendekatan penyelenggaraan pembinaan kompetensi tersebut dan keragaman indikator kompetensi yang dijadikan sasaran atau ukuran.
    Usaha peningkatan kompetensi guru yang dilakukan secara holistik atau komprehensif dan berkelanjutan cenderung akan menghasilkan guru-guru yang kompeten yang pada akhirnya akan menghasilkan mutu pendidikan yang meningkat. Pendekatan holistik tersebut meliputi sekurangnya dua dimensi, yaitu dimensi orang yang terlibat dan dimensi isi. Dimensi orang yang terlibat adalah pendekatan yang melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders) sekolah di lapangan, termasuk unsur Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, Guru dan Komite Sekolah yang tergabung dalam satuan terkecil, yaitu satu gugus sekolah. Mengenai dimensi isi pendekatan holistik itu perlu meliputi semua komponen atau unsur yang diperlukan untuk mewujutkan kompetensi dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.
    Hasil kajian ini menunjukkan bahwa kompetensi dipahami dan dilaksanakan oleh guru secara berbeda-beda. Perbedaan penafsiran atas makna kompetensi, serta kadar kompetensi nampaknya dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya : status sekolah seperti binaan proyek dan non-binaan, kebijakan Dinas Pendidikan setempat, kategori sekolah (unggulan dan non-unggulan), lingkungan sekolah, motivasi guru dan keterbatasan pengetahuan guru. Berdasarkan hasil kajian, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
    1. Pemahaman atas kompetensi pedagogik dan profesional guru ditanggapi secara berbeda oleh para guru, kepala sekolah dan pengawas.
    2. Perlu adanya usaha khusus untuk penguasaan atas kompetensi pedagogik dan profesional. Studi banding, pemagangan dan pelatihan terapan merupakan usaha yang sering terungkap. Untuk itu semua diperlukan adanya dedikasi dan komitmen untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dari para guru.
    3. Masih ada kesenjangan mengenai pelaksanaan kompetensi guru antara proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas dengan rencana pembelajaran (RPP) yang disusun guru. Secara administratif apa yang direncanakan oleh guru sudah sesuai dengan ketentuan yang ada, tetapi pelaksanaan di kelas tidak sesuai dengan rencana.
    4. Penguasaan dan pemahaman guru atas kompetensi guru juga berbeda. Ternyata kualifikasi sarjana dan masa kerja guru tidak menjamin penguasaan kompetensi. Lamanya masa kerja juga tidak menjamin penguasaan kompetensi. Oleh karena itu, lamanya masa kerja guru yang ideal diharapkan merupakan pengalaman yang berkembang.
    5. Observasi yang dilakukan terhadap pembelajaran di kelas, menunjukkan masih banyaknya pendekatan konvensional, yaitu yang masih berpusat pada guru.Pada kelas tersebut situasi kelas belum mencirikan Pembelajaran Aktif, Interaktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). Metode yang digunakan masih cenderung ceramah, dan belum dimanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Demikian pula halnya dengan belajar kelompok, belajar mandiri, dan belajar menemukan (problem-based learning) sendiri belum dilaksanaka secara optimal.
    6. Pembaharuan kebijakan dengan dikembangkannya kurikulum oleh satuan pendidikan sendiri (KTSP) masih banyak yang dianggap sebagai beban, dan bukannya peluang untuk berkreasi.
    7. Kebijakan pembaharuan pendidikan masih ditanggapi sebagai perubahan rutin 1tahun sekali. Belum banyak yang menyadari bahwa pembaharuan tersebut merupakan perubahan paradigma yang mengandung sedikitnya tiga prinsip mendasar, yaitu: perubahan dari pengajaran ke pembelajaran yang berfokus pada kegiatan belajar siswa (student-centered approach), digunakannya aneka sumber belajar termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan pendekatan dari bawah (bottom-up approach) sesuai ketentuan tentang MBS dan KTSP.
    8. Masih rendahnya penguasaan atas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan kurangnya perhatian atas ketersediaan sarana dan prasarana TIK yang diperlukan. Hal ini belum sejalan dengan rencana pemerintah untuk dimanfaatkannya TIK dalam peningkatan mutu pendidikan. Pembentukkan karakter bangsa sangat dipengaruhi oleh pelaksanaan metode pembelajaran yang efektif. Pelaksanaan metode pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang melatihkan kecakapan hidup yang dapat mewariskan nilai-nilai kehidupan pada peserta didik sehingga dapat membentuk karakter anak didik, karakter komunitas dan pada akhirnya akan melahirkan karakter bangsa. Oleh sebab itu, dalam proses pendidikan, guru tidak hanya menjalankan fungsi alih ilmu pengetahuan, tetapi juga berfungsi untuk menanamkan nilai serta membangun karakter peserta didik secara berkelanjutan
    Simpulan tersebut di atas mengandung implikasi bahwa meskipun kompetensi guru merupakan unsur pokok dalam meningkatkan mutu pendidikan, namun ada sejumlah faktor lain, baik di dalam maupun di luar sekolah yang perlu mendapat perhatian. Faktor-faktor tersebut meliputi:
    • Pendidikan Prajabatan
    • Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan
    • Pembinaan dan Pengawasan
    • Komitmen Pemerintah & Pemerintah Daerah
    • Komitmen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
    • Perbaikan Sarana dan Prasarana
    • Dukungan Masyarakat
    Kajian ini merupakan langkah awal yang bersifat deskriptif-analitis yang berkaitan dengan kompetensi pedagogik dan profesional guru. Kompetensi pribadi dan sosial tidak termasuk dalam kajian ini. Oleh karena itu direkomendasikan agar :
    1. Dipertimbangkan pengkajian lanjutan yang meliputi kompetensi kepribadian dan sosial guru.
    2. Dilakukannya uji kompetensi pada sekolah terpilih dengan mengambil contoh dari kasus yang dinilai telah berhasil dengan menggunakan instrumen penilaian.
    3. Dipetakan dan dikoordinasikannya usaha peningkatan kompetensi guru oleh lembaga yang bertanggung jawab (PMPTK, LPMP dan LPTK) secara holistik, komprehensif, terencana, dan berkelanjutan.
    4. Diterbitkannya buku panduan dan pedoman lebih lanjut mengenai penerapan berbagai strategi pembelajaran sebagai perwujudan kompetensi guru.
    5. Tenaga kependidikan perlu diberdayakan melalui peningkatan kompetensi guru secara holistik sehingga ada kesamaan persepsi dan tindakan dalam usaha peningkatan mutu proses pembelajaran. Keikutsertaan dinas pendidikan (pembina dan pengawas) dan komite sekolah sebagai wakil dari unsure masyarakat merupakan prasyarat untuk keberhasilan peningkatan mutu pendidikan.
    6. Sertifikasi guru hendaknya didasarkan pada penilaian atas pelaksanaan indicator kompetensi.
    7. Profesi guru perlu ditingkatkan sebagai panggilan jiwa.
    8. Perlu adanya kolaborasi dengan profesi lain dan tenaga yang ada dalam masyarakat.

Jumat, 22 Januari 2010

Nemu kata-kata bijak

Tulisan ini bukan asli hasil dari apa yang saya pikirkan. Saya Cuma nemu aja di blog orang trus pas di baca-baca bijak juga nih untaian kata-katanya. Hmmm…okelah buat d renungkan! Nih ada 28 kalimat yang katanya penuh petuah bijak.
  1. Anger is a condition in which the tongue works faster than the mind (Kemarahan adalah suatu kondisi dimana lidah bekerja lebih cepat daripada pikiran).
  2. You can’t change the past, but you can ruin the present by worrying over the future (Anda tidak dapat mengubah masa lampau, tapi anda dapat merusakkan masa kini dengan merisaukan masa depan).
  3. God always gives His best to those who leave the choice with Him (Allah selalu memberikan yang terbaik kepada mereka yang menyerahkan pilihan itu kepadaNya).
  4. All people smile in the same language (Semua orang tersenyum didalam bahasa yang sama)
  5. A hug is a great gift ..One size fits all. It can be given for any occasion and it’s easy to exchange (Pelukan itu adalah pemberian yang besar. Satu ukuran saja tapi cocok untuk semua . Itu dapat diberikan pada setiap masa dan mudah untuk dipertukarkan).
  6. Everyone needs to be loved…especially when they do not deserve it (Setiap orang perlu untuk dikasihi…teristim ewa sekali apabila mereka tidak layak untuk menerimanya).
  7. The real measure of a man’s wealth is what he has invested in eternity (Ukuran yang sesungguhnya dari kekayaan seseorang adalah kalau dia sudah engadakan investasi bagi masa kekekalan diakhirat).
  8. Laughter is God’s sunshine (Tertawa itu adalah merupakan sinar suryanya Tuhan).
  9. Everyone has beauty but not everyone sees it (Setiap orang mempunyai keindahan tapi tidak setiap orang melihatnya).
  10. It’s important for parents to live the same things they teach (Adalah penting bagi orang tua untuk menghidupkan hal-hal yang sama dengan apa yang mereka ajarkan).
  11. Thank God for what you have, TRUST GOD for what you need (Berterima kasihlah kepada Allah untuk apa yang anda dapat .PASRAHKANLAH KEPADA Allah untuk apa yang anda perlukan).
  12. If you fill your heart with regrets of y ester day and the worries of tomorrow, you have no today to be thankful for (Kalau anda memenuhi hati anda dengan penyesalan hari kemarin dan kekuatiran hari esok, maka anda tidak mempunyai hari ini untuk disyukuri).
  13. Happy memories never wear out….re-live them as often as you want (Kenangan bahagia tidak pernah lapuk..hidupkanlah itu kembali sesering yang anda kehendaki).
  14. Home is the place where we grumble the most, but are often treated the best (Rumah itu adalah tempat dimana kita paling banyak mengomel, tapi seringkali diperlakukan secara paling baik).
  15. The choice you make today will usually affect tomorrow (Pilihan yang anda buat hari ini biasanya mempengaruhi hari esok anda).
  16. Take time to laugh, for it is the music of the soul (Ambillah kesempatan untuk tertawa, karena itu adalah musik dari jiwa).
  17. If anyone speaks badly of you, live so none will believe it (Kalau seseorang membicarakan keburukan anda, hiduplah demikian rupa sehingga tidak ada seorang pun mempercayainya)
  18. Patience is the ability to idle your motor when you feel like stripping your gears. (Kesabaran adalah kesanggupan untuk menetralkan versneling mobil anda pada saat anda merasa ingin untuk merombak versneling itu).
  19. Love is strengthened by working through conflicts together. (Cinta itu diteguhkan dengan jalan melalui pertikaian bersama-sama).
  20. The best thing parents can do for their children is to love each other. (Hal yang terbaik yang dapat dilakukan orang tua bagi anak-anak mereka adalah saling mengasihi satu sama lain).
  21. Harsh words break no bones but they do break hearts. (Kata-kata yang kasar tidak dapat meremukkan tulang tapi itu dapat meremukkan hati).
  22. To get out of a difficulty, one usually must go through it. (Untuk keluar dari kesulitan, seseorang biasanya harus berjalan menembusnya).
  23. We take for granted the things that we should be giving thanks for. (Kita selalu menganggap sudah selayaknya hal-hal yang seharusnya kita bersyukur untuk itu).
  24. Love is the only thing that can be divided without being diminished. (Cinta Kasih adalah satu-satunya hal yang dapat kita bagikan tanpa menjadikannya berkurang).
  25. Happiness is enhanced by others but does not depend upon others. (Kebahagiaan itu ditingkat oleh orang-orang lain tapi tidak bergantung pada orang-orang lain)
  26. You are richer today if you have laughed, given or forgiven. (Anda menjadi lebih kaya hari ini kalau anda sudah tertawa, sudah memberikan sesuatu ataupun mengampuni seseorang).
  27. For every minute you are angry with someone, you lose 60 seconds ofhappiness that you can never get back. (Untuk setiap menit yang anda marah kepada seseorang, anda kehilangan 60 detik kebahagiaan yang anda tidak dapat peroleh kembali).
  28. Do what you can, for who you can, with what you have, and where you are. (Perbuatlah apa yang anda dapat, kepada siapa pun yang anda boleh lakukan, dengan apa yang ada pada anda ,dan dimanapun anda berada)

Nemu kata-kata bijak (katanya sih)

Tulisan ini bukan asli hasil dari apa yang saya pikirkan. Saya Cuma nemu aja di blog orang trus pas di baca-baca bijak juga nih untaian kata-katanya. Hmmm…okelah buat d renungkan! Nih ada 28 kalimat yang katanya penuh petuah bijak.



  1. Anger is a condition in which the tongue works faster than the mind (Kemarahan adalah suatu kondisi dimana lidah bekerja lebih cepat daripada pikiran).
    2. You can’t change the past, but you can ruin the present by worrying over the future (Anda tidak dapat mengubah masa lampau, tapi anda dapat merusakkan masa kini dengan merisaukan masa depan).
    3. God always gives His best to those who leave the choice with Him (Allah selalu memberikan yang terbaik kepada mereka yang menyerahkan pilihan itu kepadaNya).
    4. All people smile in the same language (Semua orang tersenyum didalam bahasa yang sama).
    5. A hug is a great gift ..One size fits all. It can be given for any occasion and it’s easy to exchange (Pelukan itu adalah pemberian yang besar. Satu ukuran saja tapi cocok untuk semua . Itu dapat diberikan pada setiap masa dan mudah untuk dipertukarkan).
    6. Everyone needs to be loved…especially when they do not deserve it (Setiap orang perlu untuk dikasihi…teristim ewa sekali apabila mereka tidak layak untuk menerimanya).
    7. The real measure of a man’s wealth is what he has invested in eternity (Ukuran yang sesungguhnya dari kekayaan seseorang adalah kalau dia sudah engadakan investasi bagi masa kekekalan diakhirat).
    8. Laughter is God’s sunshine (Tertawa itu adalah merupakan sinar suryanya Tuhan).
    9. Everyone has beauty but not everyone sees it (Setiap orang mempunyai keindahan tapi tidak setiap orang melihatnya).
    10. It’s important for parents to live the same things they teach (Adalah penting bagi orang tua untuk menghidupkan hal-hal yang sama dengan apa yang mereka ajarkan).
    11. Thank God for what you have, TRUST GOD for what you need (Berterima kasihlah kepada Allah untuk apa yang anda dapat .PASRAHKANLAH KEPADA Allah untuk apa yang anda perlukan).
    12. If you fill your heart with regrets of y ester day and the worries of tomorrow, you have no today to be thankful for (Kalau anda memenuhi hati anda dengan penyesalan hari kemarin dan kekuatiran hari esok, maka anda tidak mempunyai hari ini untuk disyukuri).
    13. Happy memories never wear out….re-live them as often as you want (Kenangan bahagia tidak pernah lapuk..hidupkanlah itu kembali sesering yang anda kehendaki).
    14. Home is the place where we grumble the most, but are often treated the best (Rumah itu adalah tempat dimana kita paling banyak mengomel, tapi seringkali diperlakukan secara paling baik).
    15. The choice you make today will usually affect tomorrow (Pilihan yang anda buat hari ini biasanya mempengaruhi hari esok anda).
    16. Take time to laugh, for it is the music of the soul (Ambillah kesempatan untuk tertawa, karena itu adalah musik dari jiwa).
    17. If anyone speaks badly of you, live so none will believe it (Kalau seseorang membicarakan keburukan anda, hiduplah demikian rupa sehingga tidak ada seorang pun mempercayainya)
    18. Patience is the ability to idle your motor when you feel like stripping your gears. (Kesabaran adalah kesanggupan untuk menetralkan versneling mobil anda pada saat anda merasa ingin untuk merombak versneling itu).
    19. Love is strengthened by working through conflicts together. (Cinta itu diteguhkan dengan jalan melalui pertikaian bersama-sama).
    20. The best thing parents can do for their children is to love each other. (Hal yang terbaik yang dapat dilakukan orang tua bagi anak-anak mereka adalah saling mengasihi satu sama lain).
    21. Harsh words break no bones but they do break hearts. (Kata-kata yang kasar tidak dapat meremukkan tulang tapi itu dapat meremukkan hati).
    22. To get out of a difficulty, one usually must go through it. (Untuk keluar dari kesulitan, seseorang biasanya harus berjalan menembusnya).
    23. We take for granted the things that we should be giving thanks for. (Kita selalu menganggap sudah selayaknya hal-hal yang seharusnya kita bersyukur untuk itu).
    24. Love is the only thing that can be divided without being diminished. (Cinta Kasih adalah satu-satunya hal yang dapat kita bagikan tanpa menjadikannya berkurang).
    25. Happiness is enhanced by others but does not depend upon others. (Kebahagiaan itu ditingkat oleh orang-orang lain tapi tidak bergantung pada orang-orang lain)
    26. You are richer today if you have laughed, given or forgiven. (Anda menjadi lebih kaya hari ini kalau anda sudah tertawa, sudah memberikan sesuatu ataupun mengampuni seseorang).
    27. For every minute you are angry with someone, you lose 60 seconds ofhappiness that you can never get back. (Untuk setiap menit yang anda marah kepada seseorang, anda kehilangan 60 detik kebahagiaan yang anda tidak dapat peroleh kembali).
    28. Do what you can, for who you can, with what you have, and where you are. (Perbuatlah apa yang anda dapat, kepada siapa pun yang anda boleh lakukan, dengan apa yang ada pada anda ,dan dimanapun anda berada)

Senin, 18 Januari 2010

Perjalanan hampir 5 jam berakhir pukul 17.00. Nyampe rumah, mudik setelah setaon ga pulang. Huh… Mabok nih gatau kenapa tadi kayaknya gara2 makan tahu sumedang yang dibeli tadi. Padahal sebelum-sebelumnya ga pernah tuh mabok gara2 cuma makan tahu sumedang doang. Koq tau itu mabok gara2 makan tahu sumedang? Yaiyalah tadi kan saya liat muntahannya hahaha…weeewww…
Eh pas nyampe rumah ci babeh lagi masak tuh sendirian, ci mamah ga ada lagi kuliah. Udah tua masih ada kul tuh ci mamah, semangat ah J. Tapi sayang kucingku tersayang lagi sakit huhuhu..eh bukan sakit ada yang bikin sakit kucingku. Kaki ci meong ga bisa di pake jalan. Kayaknya ada yang mukul tuh ato ada yang nglempar keras sampe kakinya ga bisa berdiri gitu. Sialan tuh orang ga punya hati banget! Ga mungkin banget kalo tuh meong sakit kakinya gara2 berantem sama kucing laen, orang gada luka apa2 juga.
Dan teng..teng..teng..sekarang ujan gede. Tuh meong di simpen di luar, kasian pisan. Lumayanlah ujan jadi ga gerah, biasanya tiap mudik pasti ngerasa gerah wae. Plus di tambah nonton rapat pansus century. Halah berbelit-belit saja mereka! Tuh narasumber kayaknya pinter bener nantang anggota pansus, tapi baguslah harus di gituian hahaha...

Senin, 11 Januari 2010

euhhhh....

Siapapun orangnya saya yakin gada satupun yang asik klo d suruh nunggu. Ya..nunggu. Hal yang paling saya benci lakukan. Saya benci ada orang yang bikin saya nunggu, meskipun cuma beberapa menit aja. Mau itu bkin saya nunggu blsan sms orang, nungguin orang, ato apalah yang bkin saya jadi ngerasa manusia paling bego karena nungguin orang yang ga peduli sama orang yang udah nunggu dia. Ngomong dong kalo mau telat, ngomong dong kalo mau lama, ngomong dong klo mau ngerjain sesuatu. Heyyy...ada orang idup yang nungguin lo!
Sumpah benci banget!

Rabu, 06 Januari 2010

Senangnya UAS....??? :P

      Pasti yang baca judul diatas bengong heran kenapa uas koq seneng? hahaha...ya itulah yang saya rasain mungkin juga temen-temen sejurusan dengan saya. Di jurusan kita tuh kalo UAS ya nyantai2 aja jarang banget ada ujian tertulis, hampir dipastikan semuanya take home alias bisa di bawa balik. Kata anak SD mah peer, ya semacam itulah. Kita emang beneran ngerjain uas d rumah koq, jadi ya jangan heran kalo banyak yang kopi paste jawabanya. Ga tau ya kenapa semakin sini uasnya semakin jarang, jadwal sih ttp ada tapi gada ujian langsungnya tuh. Kebanyakan uas d jurusan kita malah take home.  Jadi kita liburnya dobel2 nih, sebelum uas ada libur, pas uas libur juga karna jarang ada uas langsung, udah gitu uas berakhir pasti libur juga itu mah hehe...
       Baek ato ngga kaya gitu? Hah..gatau jugalah. Toh itu udah jadi keputusan dosen. Kita sebagai mahasiswa ya asikin aja. Tapi ga enaknya kalo take home itu banyak kawan-kawan yang minta contekan dikit. Ya meskipun dikit ya kita tetep aja ga enak kan? Udah cape2 mikir tapi dia enak2 maen kopi paste. Kalo ada yang minta ke gw sih, di keluarin tuh jurus2 ngelesnya. Belum inilah belum itulah hehe...tapi sekarang kayanya ga ampuh lagi nih udah di publish kaya gini mah hahay..
      Apapun itu mau uasnya take home ato langsung ga masalah lah...asikin aja :)

Sabtu, 02 Januari 2010

UAS Terakhir dan Malas....!!

     Well besok hari senin jadwalnya ujian akhir semester 6. UAS terakhir? Mungkin aja, soalnya saya memang gada kul lagi semester depan tinggal ngontrak skripsi sama ppl. Tapi mu terakhir ato gimana kek UAS bagi saya gada bedanya tuh, toh UAS-UAS semester kemren pun gada persiapan apa2. Nyantei aja, emang UAS di jurusan kita ga pernah bikin ribet dengan ujian tertulis. Makaci ya pak sama ibu dosen...^^ tp heuuhhh..tetep tugasnya ngalahin buat ujian tertulis. Sibuk juga jadinya.

       Sampe sekarang nih, sehari sebelum ujian ci gw masih belom tau ada jadwal ato ngga. Pertama emang males ke kampus kalo emang cuma buat liat jadwal doang kedua...mm...kedua ya emang males juga haha...nunggu sms jarkoman dari kawan-kawan saja. Tugas-tugas pun belum ada yang beres, nunggu sampe bener2 mu di kumpulin. Ngedadak bikin tugas asik juga bikin konsentrasi makin tinggi :)  Itu yang biasanya saya lakuin, tapi kalian janganlah ngikutin apa yang saya lakuin ini. Ga baik. Right?? Persiapkan sedini meskipun itu hal yang paling kecil.

       Haaaah....nasib proposalku juga masih diam saja di tempat. Males buat ke Kajur, padahal itu adalah the last step bwt ntar selanjutnya ngelanjutin ke skripsi. Tapi ya itulah sekali lagi rasa malas masih belum pengen pergi dari pikiran. Toh masih banyak kawan-kawanku yang laen masih banyak bahkan belum yang ngerjain propsoal tapi ngga sedikit juga yang udda mule nyusun. Rajin nian mereka. Whatever......